Lompat ke isi

Dominium maris baltici

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Laut Baltik pada tahun 1219
  Swedia
  Ditaklukkan Denmark pada tahun 1219
Kebangkitan Kekaisaran Swedia, mencapai puncaknya pada abad ke-17
  Swedia pada masa Gustav Vasa, hingga tahun 1560
  Diperoleh anak-anak Vasa tahun 1611
  Diperoleh Gustav II Adolf tahun 1654
  Diperoleh Karl X tahun 1660

Pendirian dominium maris baltici (Latin: [doˈminium ˈmaris balˈtitʃi], "dominion Laut Baltik") merupakan salah satu tujuan politik utama Kerajaan Denmark dan Swedia pada akhir abad pertengahan dan permulaan zaman modern.[1][2] Selama terjadinya peperangan Utara, angkatan laut Denmark dan Swedia hanya memainkan peran sekunder, karena dominium ini berupaya dicapai dengan melancarkan peperangan darat untuk merebut wilayah-wilayah pesisir yang penting.[3]

Etimologi[sunting | sunting sumber]

Istilah ini kemungkinan besar dicetuskan pada tahun 1563 oleh raja dan haryapatih Persemakmuran Polandia-Lituania, Sigismund II Augustus, dan mengacu kepada ambisi musuh-musuh Sigismund dalam Perang Livonia.[4] Istilah ini pertama kali tercatat di dalam perjanjian Belanda-Swedia yang disepakati pada tanggal 5 (Kalender Julian) / 15 (Kalender Gregorian) April 1614 di Den Haag.[4][nb 1]

Catatan[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Traktat Den Haag, 5 (15) April 1614, Pasal VIII versi Belanda: "[...] sijne Koninghlijcke Majesteyt ende de Croon Sweeden, in haere Hoogheydt, Regalien, Rechten, Dominio Maris Baltici [...]" ("the sovereignty, regalia, rights, dominium maris baltici [...] of His Royal Majesty and the Swedish Crown", i.e. Gustavus Adolphus dari Swedia). dicetak di DuMont: Recueil des traitez d'alliance tome V, 1728, hlm. 248.

Catatan kaki[sunting | sunting sumber]

  1. ^ C. R. L. Fletcher (1890). Gustavus Adolphus and the struggle of Protentantism for existence. hlm. 4. Diakses tanggal 7 June 2011. 
  2. ^ Hanno Brand; Leos Müller (2007). The dynamics of economic culture in the North Sea and Baltic Region: in the late Middle Ages and early modern period. Uitgeverij Verloren. hlm. 20. ISBN 978-90-6550-882-9. Diakses tanggal 7 June 2011. 
  3. ^ Meier, Martin (2008). Vorpommern nördlich der Peene unter dänischer Verwaltung 1715 bis 1721: Aufbau einer Verwaltung und Herrschaftssicherung in einem eroberten Gebiet (dalam bahasa German). Oldenbourg Wissenschaftsverlag. hlm. 16. ISBN 3-486-58285-2. 
  4. ^ a b Michael Roberts (27 April 1984). The Swedish Imperial Experience 1560–1718. Cambridge University Press. hlm. 16–17. ISBN 978-0-521-27889-8. Diakses tanggal 7 June 2011. 

Daftar pustaka[sunting | sunting sumber]

  • Bohn, Robert (2001). Dänische Geschichte (dalam bahasa German). C.H.Beck. ISBN 3-406-44762-7. 
  • Olesen, Jens E. (2003). "Christian IV og dansk Pommernpolitik". Dalam Asmus, Ivo; Droste, Heiko; Olesen, Jens E. Gemeinsame Bekannte: Schweden und Deutschland in der Frühen Neuzeit (dalam bahasa Danish). Berlin-Hamburg-Münster: LIT Verlag. ISBN 3-8258-7150-9. 
  • Wahrmann, Carl (2007). Aufschwung und Niedergang. Die Entwicklung des Wismarer Seehandels in der zweiten Hälfte des 17. Jahrhunderts (dalam bahasa German). Münster: LIT. ISBN 3-8258-0098-9.