Lompat ke isi

Marta

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Yesus di rumah Maria dan Marta (Marta di sebelah kiri)

Marta adalah tokoh dalam Alkitab Perjanjian Baru yang mempunyai kedekatan dengan Yesus.[1] Marta adalah saudari Maria dan Lazarus.[1] Ketiga bersaudara ini adalah pengikut Yesus. Dalam kisah tentang Maria dan Marta, Yesus dianggap mempunyai murid perempuan, di antaranya adalah mereka itu. Kisah tersebut terdapat dalam Injil Lukas 10:38-42.[1]

Marta adalah seorang yang lebih dominan dalam setiap pertemuan, dia juga lebih aktif jika dibanding dengan saudarinya, Maria.[1] Hal ini sama digambarkan dalam Injil Lukas dan Injil Yohanes.[1] Dalam kajian teologis, Kisah pertemuan Yesus dengan Marta dan Maria mencerminkan sebuah pelayanan dan hal mendengar.[2] Marta digambarkan lebih sibuk dengan dirinya sendiri, tetapi Maria dipuji Yesus karena duduk dan mendengarkan pengajaran.[2] Di sini, ada tafsir yang mengatakan tentang penyerahan diri.[2] Marta memang memiliki iman yang besar, tetapi kurang menyerahkan diri dan eksistensinya secara total kepada Allah.[2]

Marta adalah perempuan yang mempercayai Yesus sebagai Mesias, Anak Allah.[1] Iman Marta juga meyakini bahwa Yesus akan bangkit setelah kematian-Nya.[1] Hal ini mungkin karena Yesus telah terbukti mampu membangkitkan Lazarus, saudaranya dari dalam kubur yang telah mati empat hari lamanya.[1]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c d e f g h (Indonesia) Dianne Bergant, CSA. & Robert J. Karris., Tafsir Alkitab Perjanjian Baru, Yogyakarta: Kanisius, 2002
  2. ^ a b c d (Indonesia)Harus Hadiwijono., Inilah Sahadatku, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2008 (cet. 11)

Lihat pula[sunting | sunting sumber]